Selasa, 23 Juni 2009

POST SECTIO CAESAREA: KPSW

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585. 000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1: 18 meninggal akibat kehamilan atau persalinan selama kehidupannya; di banyak negara Afrika 1: 14; sedangkan di Amerika Utara hanya 1: 6.366. Lebih dari 50% kematian dinegara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya yang relatif rendah. (www.worldhealth.com)
Departemen Kesehatan dibantu oleh WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan asesment safe motherhood pada tahun 1990 dan hasilnya adalah rekomendasi rencana kegiatan lima tahun. Departemen Kesehatan menerapkan rekomendasi tersebut dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan sasarannya adalah menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 225 per 100.000 pada tahun 2000. (Saifuddin,2006)
Pada saat ini, Angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan Negara-negara lain, maka angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari pada Filipina. (Wiknjosastro, 2006)
Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi dari yang paling rendah yaitu 130 per 100.000 kelahiran hidup di Yogyakarta, 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat sampai yang paling tinggi, yaitu 1.340 per 100.000 kelahiran hidup di nusa Tenggara Barat. Variasi ini antara lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan masyarakat, disamping infrastruktur yang ada. (Winkjosastro, 2006)
Sejak awal tahun 1990-an para pakar yang aktif dalam Safe Motherhood mengatakan bahwa pendekatan risiko, yang mengelompokan ibu hamil dalam kelompok tidak berisiko dan berisiko, sebaiknya tidak digunakan lagi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi obstetric yang sering tak diramalkan saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi pada saat atau sekitar persalinan. Oleh karena itu, setiap ibu hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetri. (Wiknjosastro, 2006)
Sectio caesarea merupakan solusi dari persalinan beresiko, namun Sectio caesarea sendiri bukannya tanpa resiko. Menurut (Siregar, 2002), Salah satunya adalah infeksi setelah operasi. Penyebab terjadinya infeksi di bekas luka operasi, bukan saja perilaku ibu yang hygienies. Baberapa faktor sebelum, disaat dan sesudah operasi juga berpengaruh besar pada kemungkinan terjadinya infeksi. Jumlah ibu hamil yang mendaftar untuk melahirkan meningkat luar biasa. Makin diminati operasi caesarea tampaknya makin jadi pilihan. Meski tak ada anjuran medis. Tak heran, angka persalinan caesarea di Indonesia terus meningkat. Data rumah-rumah sakit swasta di kota besar mencatat angka sekitar 30-80 persen. Banyaknya ibu hamil minta dicaesarea tanpa rekomendasi medis, diduga karena kurangnya informasi tentang itu. Padahal resiko operasi besar itu sangat tinggi, sehingga jauh lebih berbahaya dibanding normal. Dan yang harus memikul resiko itu tidak cma ibu bayi juga. (www.cermindunia.com)
Adapun latar belakang penulis membahas asuhan keperawatan dengan kasus ini karena perluasan indikasi melakukan sectio caesarea dan kemajuan dalam teknik operasi dan anastesi serta obat-obat antibiotik menyebabkan angka kejadian sectio caesarea dari periode ke periode meningkat.
Pada masa dulu sectio caesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan plasenta previa. Seperti telah diterangkan diatas, meningkatnya angka kejadian sectio caesarea pada saat ini justru antara lain disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya resiko dan mortalitas pada sectio caesarea karena kemajuan teknik operasi dan anasthesi serta ampuhnya antibiotik dan kemotherapi.
Dari data yang penulis peroleh dari Medikal Rekord Rumah Sakit wilayah Sumatera Selatan khususnya di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang di Ruang Kebidanan Yaitu Ruang Shafa, Jumlah Ibu yang mendapat tindakan sectio Caesarea pada periode Januari 2007 sampai Desember 2007 berjumlah 90 kasus dan pada periode Januari 2008 sampai Desember 2008 berjumlah 200 kasus sectio caesarea.
Dari data-data tersebut yang telah disampaikan bahwa angka kejadian sectio caesarea mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya resiko dan mortalitas pada sectio caesarea karena kemajuan teknik operasi dan anasthesi serta ampuhnya antibiotik dan kemotherapi.
Berdasarkan data yang telah didapat penulis, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus yang dibuat dalam bentuk karya tulis ilmiah mengenai ”Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny”N” Dengan Post Sectio Caesarea Indikasi Ketuban Pecah Sebelum Waktu Di Ruang Shafa RSI Siti Khadijah Palembang”. Dalam hal ini dituntut kemampuan perawat secara profesional agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang diungkapkan pada latar belakang diatas maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah yaitu: ”Bagaimana melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny”N” Dengan Post Sectio Caesarea Indikasi Ketuban Pecah Sebelum Waktu Di Ruang Shafa RSI Siti Khadijah Palembang”.
1.3 Tujuan Penulisan
1. 3. 1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sectio caesarea dengan indikasi ketuban pecah sebelum waktunya secara sistematis dan komprehensif di ruang kebidanan RSI Siti Khadijah Palembang.
1.1.1 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Dapat melakukan pengkajian pada klien Ny “N” dengan sectio caesarea
1.3.2.2 Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada klien Ny “ N” dengan sectio caesarea.
1.3.2.3 Dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien Ny “N” dengan sectio caesarea.
1.3.2.4 Dapat melakukan tindakan keperawatan pada klien post sectio caesarea
1.3.2.5 Dapat melakukan evaluasi dan mengamati perkembangan yang terjadi pada klien Ny “ N” dengan sectio caesarea selama dirawat.
1.3.2.6 Dapat mengetahui kesenjangan antara asuhan keperawatan pada klien Ny “N” dengan sectio caesarea baik secara teoritis dengan kenyataan yang penulis temukan di saat melakukan pengkajian.
1.3.2.7 Dapat mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat selama melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny “N” dengan sectio caesarea

1. 4 Manfaat Penulisan
1. 4. 1 Untuk Mahasiswa
- Menerapkan teori-teori asuhan keperawatan yang sudah didapatkan selama perkuliahan yang di aplikasikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
- Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan dengan sectio caesarea.
- Menambah keterampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan mampu menganalisa masalah kesehatan
1. 4. 2 Untuk Rumah Sakit
- Memberikan informasi dan sumbangan pemikiran dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan dengan sectio caesarea.
- Sebagai masukan agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas seoptimal mungkin pada klien dengan sectio caesarea
- Sebagai bahan penelitian untuk perkembangan dan mutu rumah sakit.



1. 4. 3 Untuk Institusi Pendidikan
Merupakan umpan balik terhadap penerapan teori secara terpadu dari kegiatan belajar mengajar mahasiswa baik di kuliah yang dibuat dalam bentuk karya tulis ilmiah maupun di rumah sakit yang diaplikasikan dalam bentuk praktek klinis keperawatan oleh mahasiswa yang akan berguna dalam menigkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.

1. 5. Teknik Pengumpulan Data
Merupakan upaya untuk mendapatkan data sebagai informasi tentang pasien. Adapun metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. 5. 1 Wawancara

Metode ini dilakukan melalui tanya jawab secara auto anamnesa dan allo anamnesa untuk mendapatkan data yang diperlukan.
1. 5. 2 Pemeriksaan Fisik
Metode ini dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh untuk mengenal dan mengetahui apakah ada kelainan pada pasien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.



1.5.3 Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur dari buku-buku yang menunjang dalam asuhan keperawatan pada klien dengan preeklampsia berat serta dokumen-dokumen dari media elektronik.

1.5.4 Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen catatan Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dan sumber yang sudah ada sebelumnya yang digunakan sebagai perbandingan mengenai sectio caesarea yang didapat setiap tahun.

1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tehnik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Meliputi konsep dasar yang terdiri dari pengertian, etiologi, patofisiologi, patoflow, gambaran klinik, klasifik, diagnosis, prognosis , indikasi sectio caesarea.

BAB III TINAJUAN KASUS
Meliputi pengkajian, pemeriksaan fisik dan data penunjang, analisa data, prioritas masalah, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan perkembangan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ditemui penulis di lapangan serta mencari jalan keluarnya
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran yang merupakan penutup dari laporan yang di buat dalam bentuk karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN